MPI (Manajemen Pendidikan Islam) 2010
Jumat, 18 Mei 2012
HAKEKAT PENDIDIKAN ISLAM
1. Pengertian pendidikan
Pendidikan
sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi manusia dari aspek-aspek
rohaniah dan jasmania juga harus berlangsung secara bertahap. Oleh karena
kematangan yang bertitik akhir pada optimalisasi perkembangan dan pertumbuhan
melalui proses demi proses kearah tujuan akhir dari perkembangan tersebut.
Beberapa
ahli pendidikan barat yang memberikan arti pendidikan adalah :
- Mortimer J. Adle mengartikan : Pendidikan adalah proses dimana semua kemampuan manusia (bakat dan kemampuan yang diperolah) yang dapat mempengaruhi pembiasaan, disempurnakan dengan pembiasaan–pembiasaan yang baik melalui sarana yang secara artistik untuk mencapai tujuan.
- Herman H. Horne berpendapat : Pendidikan harus dipandang sebagai suatu proses penyesuaian diri manusia secara timbal balik dan berinteraksi dengan alam sekitar, dengan sesama manusia.
- William Mc Gucken, SJ. Seorang tokoh pendidikan katolik berpendapat, bahwa pendidikan diartikan oleh ahli scholastic, sebagai suatu perkembangan dan kelengkapan dari kemapuan manusia baik moral, intelektual, maupun jasmaniah yang diorganisasikan, dengan atau untuk kepentingan individu atau social untuk mencapai tujuan akhir.
Bila
definisi yang telah disebut diatas dikaitkan dengan pendidikan Islam,akan kita
ketahui bahwa pendidikan Islam lebih menekankan pada keseimbangan dan
keserasian perkembangn hidup manusia.
Pendidikan Islam menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Toumy Al- Syaebani, diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam hidup pribadinya atau hidup kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitar melalui proses kependidikan.
Pendidikan Islam menurut Prof. Dr. Omar Muhammad Al-Toumy Al- Syaebani, diartikan sebagai usaha mengubah tingkah laku individu dalam hidup pribadinya atau hidup kemasyarakatannya dan kehidupan dalam alam sekitar melalui proses kependidikan.
1.2.
Tugas dan fungsi Pendidikan Islam
Pada
hakikatnya, pendidikan adalah proses yang berlangsung secara kontiniu dan
berkesinambuangan. Berdasarkan hal ini, maka tugas dan fungsi yang perlu di
emban oleh Pendidikan Islam pendidikan manusia seutuhnya dan berlangsung
sepanjang hayat. Konsep ini bermakna bahwa tugas dan fungsi pendidikan memiliki
sasaran pada peserta didik yang senantiasa tumbuh dan berkembang secara dinamis
mulai dari kandungan hingga akhir hayat.
Secara
umum tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan mengarahkan pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai
titik kemampuan optimal. Secara structural, pendidikan Islam menuntut adanya
struktur organisasi yang mengatur jalannya proses pendidikan, baik dalam
dimensi vertical maupun horizontal. Sementara secara institusional, ia
mengandung implikasi bahwa proses pendidikan yang berjalan hendaknya dapat
memenuhi kebutuhan dan mengikuti perkembangan zaman yang terus berkembang.
Bila
dilihat secara operasional, fungsi pendidikan dapat dilihat dari dua bentuk,
yaitu :
- Alat untuk memelihara, memperluas, dan menghubungkan tingkat kebudayaan, nilai-nilai tradisi dan sosial,serata ide-ide masyarakat dan nasional.
- Alat untuk mengadakan perubahan, inovasi dan perkembangan. Pada garis besarnya, upaya ini dilakukan melalui potensi ilmu pengetahuan dan skill yang dimiliki, serta melatih tenaga manusia (peserta didik) yang produktif dalam menemukan perimbangan perubahan sosialekonomi yang demikian dinamis.
1.3
Dasar dan tujuan pendidikan Islam
Sebagai
aktivitas yang bergerak dalam proses pembinaan kepribadian muslim, maka
pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan landasan kerja.
Dengan dasar ini akan memeberikan arah bagi pelaksanaan pendidikan yang telah
diprogramkan. Dalam konteks ini, dasar yang menjadi acuan pendidikan Islam
hendaknya merupakan sumber nilai kebenaran dan kekuatan yang menghantarkan
peserta didik kearah pencapaian pendidikan. Oleh karena itu, dasar yang
terpenting dari pendidikan Islam adalah Al-Qur’an dan hadist (Sunnah
Rasulullah).
Dalam
pendidikan Islam, Sunah Rasul mempunyai dua fungsi, yaitu :
- Menjelaskan system pendidikan Islam yang terdapat dalam Al-Qur’an dan menjelaskan hal-hal yang tidak terdapat didalamnya.
- Menyimpulkan metode pendidikan dari kehidupan Rasullullah bersama sahabat.
Secara
lebih luas, dasar pendidikan Islam menurut Sa’Id Ismail Ali sebagaimana dikutip
langgulung terdiri dari 6 macam, yaitu; Al-Qur’an, sunnah,qaul al-shahabat,
masail al mursalah.’urf, dan pemikiran hasil ijtihad intelektual Islam.
Dalam
perumusan tujuan pendidikan Islam, paling tidak ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu:
- Tujuan dan tugas manusia di muka bumi, baik secara vertical maupun horizontal.
- Sifat-sifat dasar manusia.
- Tuntutan masyarakat dan dinamika peradaban kemanusiaan.
- Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam.
Dalam
aspek ini,ada 3 macam dimensi ideal Islam, yaitu ;
- Mengandung nilai yang berupaya meningkatkan kesejahteraan hidup manusia dibumi.
- Mengandung nilai yang mendorong manusia berusaha keras untuk meraih kehidupan yang baik.
- Mengandung nilai yang dapat memadukan antara kepentingan kehidupan dunia dan akhirat.
Faktor
– faktor pendidikan :
Menurut
Imam Sutari bahwa perbuatan mendidik dan didik memuat faktor – faktor tertentu
yang mempengaruhi dan menentukan, beberapa diantara nya adalah :
- Tujuan pendidikan yang hendak dicapai
- Adanya subjek manusia (pendidik dan anak didik yang melakukan pendidikan)
- Hidup bersama dalam lingkungan tertentu
- Yang memungkinkan alat – alat tertentu untuk mencapai suatu tujuan pendidikan.
Hakekat
Pendidikan Islam
Dari
seluruh uraian diatas tentang pendidikan maka hakekat pendidikan Islam
sebenarnya adalah semua yang ada pada diri manusia tidak terlepas dari
pendidikan khususnya pendidikan Islam yang menjadi landasan yang mendasar dan
menjadi acuan bagi manusia untuk memulai pendidikan dan mencapai tujuan pendidikan
yang diharapkan.
Langganan:
Postingan (Atom)